Minggu, 02 Januari 2011

8 Kado Terindah

Delapan macam kado ini adalah hadiah terindah dan tak ternilai bagi orang-orang disekitar kita.

ini menurut saya,..... ga tau menurut sekitar saya.... heeee...


1.KEHADIRAN

Kehadiran orang yang dikasihi rasanya adalah kado yang tak ternilai harganya. Memang kita juga bisa hadir di hadapannya lewat surat, telepon, foto atau faks. Namun dengan berada di sampingnya, kita dan dia dapat berbagi perasaan, perhatian dan kasih sayang secara lebih utuh dan intensif. maka Jadikanlah kehadiran sebagai pembawa kebahagiaan.

2.MENDENGAR

Sedikit orang yang mampu memberikan kado ini. Sebab, kebanyakan orang lebih suka didengarkan, ketimbang mendengarkan. Dengan mencurahkan perhatian pada segala ucapannya, secara tak langsung kita juga telah menumbuhkan kesabaran dan kerendahan hati. Untuk bisa mendengar dengan baik, pastikan kita dalam keadaan betul-betul rileks dan bisa menangkap utuh apa yang bisa disampaikan. Tatap wajahnya. Tidak perlu menyela, mengkritik, apalagi menghakimi. Biarkan ia menuntaskannya, ini memudahkan kita memberikan tanggapan yang tepat setelah itu. Tidak harus berupa diskusi atau penilaian. Sekedar ucapan manispun akan terdengar manis baginya.

3.DIAM

Seperti kata-kata, di dalam diam juga ada kekuatan. Diam bisa dipakai untuk menghukum, mengusir atau membingungkan orang. Tapi lebih dari segalanya, diam juga bisa menunjukkan kecintaan kita pada seseorang karena memberinyaruang”. Terlebih jika sehari-hari kita sudah terbiasa gemar menasehati, mengatur, mengkritik bahkan mengomel. hee

4.KEBEBASAN

Mencintai seseorang bukan berarti memberi kita hak penuh untuk memiliki atau mengatur kehidupan orang bersangkutan. Bisakah kita mengaku mencintai seseorang jika kita selalu mengekangnya? Memberi kebebasan adalah salah satu perwujudan cinta. Makna kebebasan bukanlahKau bebas berbuat semaumu”. Lebih dalam dari itu, memberi kebebasan adalah memberinya kepercayaan penuh untuk bertangung jawab atas segala hal yang ia putuskan atau lakukan.

5.KEINDAHAN

Siapa yang tak bahagia, jika orang yang disayangi tiba-tiba tampil lebih ganteng atau cantik? Tampil indah dan rupawan juga merupakan sebuah kado yang indah. Selain keindahan penampilan pribadi, kitapun bisa menghadiahkan keindahan suasana di rumah.

6.TANGGAPAN POSITIF

Tanpa sadar, sering kita memberikan penilaian negatif terhadap pikiran, sikap atau tindakan orang yang kita sayangi. Seolah-olah tidak ada yang benar dari dirinya dan kebenaran mutlak hanya pada kita. Kali ini, coba hadiahkan tanggapan positif. Nyatakan dengan jelas dan tulus. Cobalah ingat, berapa kali dalam seminggu terakhir kita mengucapkan terima kasih atas segala hal yang dilakukannya demi kita. Ingat-ingat pula, pernahkah kita memujinya. Kedua hal itu, ucapan terima kasih dan pujian (dan juga permintaan maaf) adalah kado indah yang sering terlupakan.

7.KESEDIAAN MENGALAH

Tidak semua masalah layak menjadi bahan pertengkaran. Apalagi sampai menjadi pertengkaran yang hebat. Bila kita memikirkan hal ini, berarti kita siap memberikan kadokesediaan mengalah”. Kesediaan untuk mengalah juga dapat melunturkan sakit hati dan mengajak kita menyadari bahwa tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini.

8.SENYUMAN

Percaya atau tidak, kekuatan senyuman amat luar biasa. Senyuman, terlebih yang diberikan dengan tulus, bisa menjadi pencair hubungan yang beku, pemberi semangat dalam keputusasaan, pencerah suasana muram, bahkan obat penenang jiwa yang resah. Senyuman juga merupakan isyarat untuk membuka diri dengan dunia sekeliling kita. Kapan terakhir kali kita menghadiahkan senyuman manis pada orang yang dikasihi dalam kehidupan kitta??? 

Renungi mungkin sebagian besar salah satu kado itu aada di sekitar kita.....????

To Be Continue............. ( n_n )

Sabtu, 01 Januari 2011

Apa Itu Tata Krama

Apa Itu Tata Krama

Tata Krama Pergaulan

1. PENDAHULUAN
Setiap orang ingin dihargai, paling sedikit diperlakukan dengan baik oleh orang lain. Tapi, tidak setiap orang tahu, bagaimana harus membawa diri di depan umum agar dirinya dihargai. Orang kadang-kadang merasa tersinggung atau menganggap dirinya telah diperlakukan buruk justru karena sebenarnya ia sendiri tanpa disadari telah melanggar tat krama.

2. PENGERTIAN TATA KRAMA
Tata krama merupakan kata majemuk yang terdiri dari tata dan krama. Tata berarti adat, aturan, norma. Krama berarti taklum, takjim, sangat hormat. Dengan demikian tata krama adalah aturan, norma, atau adat kebiasaan mengenai hormat menghormati yang lazim disebut sopan santun atau etiket.

3. HAKEKAT TATA KRAMA
Tata krama timbul dan berlaku di masyarakat atas dasar kesepakatan bersama guna memelihara hubungan baik antarsesama warga masyarakat. Tata krama pada hakekatnya merupakan penuntun hidup bermasyarakat demi terciptanya kehidupan yang rukun dan harmonis. Setiap warga kampus dituntut untuk mentaati, menghayati dan mengamalkan segala norma yang berlaku.

Namun kadang-kadang pelanggaran terjadi di luar kemauan kita, tidak kita sadari. Hal ini terjadi mungkin juga karena salah tanggap atau salah paham. Untuk menghindari hal tersebut perlu diperhatikan beberapa hal antara lain:


Pertama

Perlakukan orang lain sebagaimana kita sendiri ingin diperlakukan.

Kedua
Bahwa setiap orang dapat mengalami kesibukan, kesusahan, kesulitan hingga hatinya menjadi kesal dan wajahnya pun tidak ramah. Oleh karena itu, janganlah cepat-cepat berprasangka bahwa ketidakramahan itu ditujukan kepada kita.

Ketiga
Ketahuilah bahwa ada orang-orang yang memiliki ciri-ciri lahir dan atau batin yang berbeda dengan orang banyak. Misalnya ada orang yang secara alamiah tidak ramah, mahal senyum, pemurung, pendiam dan sebagainya . Oleh karena itu janganlah kita membenci mereka.

Keempat
Tanamkanlah kepercayaan/keyakinan pada diri kita bahwa semua orang pada dasarnya baik, agar kita tidak merasa kecewa tanpa alasan dan karenanya wajah kita selalu cerah dan ramah.

Kelima

Jadilah orang pemaaf, suka memaafkan kesalahan orang lain, terlebih-lebih jika orang tersebut telah meminta maaf.

Keenam
Jika kita sedang merasa kecewa pada seseorang atau diri sendiri, sembunyikanlah perasaan itu dari orang lain yang tidak bersangkut paut agar mereka tidak tersinggung.

Ketujuh
Janganlah memandang orang dari sisi negatifnya saja. Ingatlah segi positifnya pasti banyak, terlebih-lebih orang dekat. Oleh karena itu janganlah mengadili orang terlalu kejam jika ia sesekali berbuat keliru.

4. RUANG LINGKUP TATA KRAMA PERGAULAN
Berikut ini diuraikan secara ringkas norma-norma sopan santun yang berlaku umum di kalangan bangsa Indonesia.

TATA KRAMA PERGAULAN SESAMA TEMAN
Hidup tanpa teman sungguh tidak terbayangkan. Hidup tanpa teman berarti hidup sendiri, sunyi, sepi, tidak ada tempat bersuka cita, tidak ada tempat mengeluh atau minta pertolongan manakala kesulitan. Oleh karena itu perlu dijaga hubungan baik dengan teman-teman tetapi tetap terpelihara. Untuk itu, perlu diperhatikan beberapa hal antara lain:

Bantulah teman yang minta pertolongan dengan kemampuan kita. Jika karena sesuatu hal kita tidak dapat memenuhi permintaan itu, sampaikanlah hal itu secara halus disertai alasan-alasan yang masuk akal, Hargailah pendapat teman. Jika kita tidak sependapat, kemukakanlah pendapat kita sendiri secara baik-baik, Hindarilah penggunaan kata-kata buruk, jelek, tidak pantas, dan sebagainya dalam mengomentari pekerjaan atau pakaian teman, karena masalah penilaian baik atau buruk dalam hal ini umumnya bersifat subjektif. Baik menurut kita, belum tentu baik buat orang lain. Ingat bahwa tidak seorangpun yang rela dicela, Sering-seringlah menggunakan kata-kata pujian kepada teman-teman setelah mereka melakukan sesuatu dengan baik, Ucapkanlah terima kasih yang tulus kepada teman yang telah berbuat baik kepada kita betapapun kecilnya kebaikan itu, Jauhilah kebiasaan berguncing karena pergunjingan merupakan sumber pertikaian atau perpecahan, Janganlah memendam rasa kecewa berlama-lama, karena hal ini bisa meledak menjadi kemarahan yang berakibat pertengkaran. Curahkanlah perasaan itu segera secara terbuka dan baik-baik. Ingat kekecewaan belum tentu beralasan, mungkin kita sendiri yang salah mengerti, Terimalah setiap teguran dengan hati yang lapang. Jika memeang kita bersalah, akuilah secara jantan dan mintalah maaf; jika tidak, jelaskanlah baik-baik duduk persoalannya. Hindarkanlah sikap mau menang sendiri, mau benar sendiri. Ingatlah peribahasa ”Orang pandai berbicara dengan mulut, orang bodoh berbicara dengan tinju”, Biasakanlah menggunakan kata-kata manis, seperti ” Selamat Pagi” dan sebagainya, ”Sampai Jumpa”, ”Silakan….!”, ”Maaf….!, ”Tolong…!, dan lain-lain, Kembalikanlah segera barang/uang pinjaman; jangan dibiarkan si pemilik mengambilnya sendiri (dengan kecewa).

TATA KRAMA PERGAULAN DENGAN DOSEN
Dalam tata krama masyarakat Jawa dikenal ungkapan ”Guru, ratu, wong atau karo”. Ini mengandung arti bahwa guru, menurut urutan kata-katanya, adalah orang yang pertama-tama harus dihormat, kemudian berturut-turut raja dan orang tua. Agaknya ini tidaklah berlebihan, karena gurulah yang memberikan pengetahuan, kepandaian, ketrampilan sebagai bekal hidup. Setiap guru selalu dengan ikhlas berusaha agar anak didiknya menjadi orang yang berguna bagi dirinya sendiri maupun bagi orang lain. Oleh karena itu, setiap mahasiswa hendaknya memiliki rasa hormat kepada guru/dosen. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pergaulan dengan dosen:

Tunjukkanlah sikap hormat dan gunakanlah bahasa yang halus dan sopan, jika sedang berhadapan / berbicara dengan dosen. Jika perkuliahan sedang berlangsung, curahkanlah seluruh perhatian kepada dosen, janganlah berbuat gaduh atau bercakap-cakap karena hal itu di samping mengganggu ketenangan, juga sangat menyinggung perasaan dosen. Pertanyaan atau tanggapan mengenai materi perkuliahan hendaknya dikemukakan secara sopan, jangan sampai timbul kesan mahasiswa lebih tahu dari dosen atau mengajarinya. Usahakanlah untuk tidak keluar ruangan belajar (misalnya ke kamar kecil). Kalaupun sangat terpaksa, minta izin terlebih dahulu pada waktu dosen tidak berbicara.
Saling berbisik terus menerus sambil masing-masing memandang pada dosen pada waktu dosen sedang berbicara (misalnya menyajikan kuliah) juga dipandang kurang sopan dan dosen bisa tersinggung karenanya. Hendaklah sudah berada di dalam ruangan sebelum dosen datang masuk. Jika terlambat, mintalah maaf sambil memberikan alasan yang tepat. Kerjakanlah setiap tugas dari dosen dengan sebaik-baiknya.

TATA KRAMA DI LINGKUNGAN KELUARGA
Kita, manusia, diciptakan Tuhan melalui kedua orang tua kita, yaitu ayah dan bunda. Oleh karena itu jika kita merasa senang atau bahagia dilahirkan ke dunia, maka di samping bersyukur kepada Tuhan, kita pun berkewajiban untuk berterima kasih kepada kedua orang tua kita. Perlu disadari secara mendalam bahwa orang tua bukan saja melahirkan kita, melainkan juga dengan kasih sayang telah membesarkan dan mendewasakan kita, memberikan kepada kita makanan, pakaian, pendidikan, menjaga kesehatan, dan melindungi kita dari berbagai mara bahaya, betapapun besarnya resiko bagi mereka. Kasih sayang dan pengorbanan itu dicurahkan dengan segala keikhlasan demi kebahagian kita.

Oleh karena itu, wajarlah apabila kita selalu berterima kasih kepada orang tua. Lalu apa yang harus kita lakukan sebagai tanda terima kasih? Bukan balas budi berupa materi. Orang tua sudah merasa cukup bahagia apabila anaknya melakukan hal-hal yang dapat menjamin masa depannya sendiri dengan baik, antara lain:

4.3.1. Mentaati segala nasihat, baik orang tua dan tidak membantahnya tanpa alasan yang masuk akal. Setiap keberatan atas nasihat/saran orang tua dikemukakan dengan baik-baik,
4.3.2. Tidak melakukan hal-hal tercela, lebih-lebih yang dapat menimbulkan aib bagi keluarga,
4.3.3. Selalu bersikap dan berbahasa lembut kepada orang tua, saudara-saudara dan orang lain,
4.3.4. Rajin belajar dan suka membantu orang tua di rumah,
4.3.5. Saling mengerti, saling menghargai dan saling menolong dengan saudara-saudara, tidak pernah bersikap mau menang sendiri, mau kenyang sendiri, mau menang sendiri tanpa memikirkan orang lain,
4.3.6. Memelihara kebersihan di dalam rumah dan menjaga keselamatan/keutuhan barang-barang yang ada di rumah serta tidak meminjamkan barang apapun kepada orang lain tanpa izin orang tua atau saudara yang memiliki barang,
4.3.7. Tidak menuntut sesuatu di luar kemampuan orang tua,
4.3.8. Selalu terbuka, tidak pernah menyembunyikan masalah pribadi dari orang tua, lebih-lebih yang pada akhirnya menuntut keterlibatan keluarga,
4.3.9. Memberitahu jika hendak pergi dan tidak berada di luar rumah berlama-lama sehingga menimbulkan kegelisahan orang tua,
4.3.10. Tidak bergaul terlalu rapat dengan teman-teman tak sejenis dan tidak terlalu sering membawa teman-teman ke rumah karena hal itu merepotkan orang tua, terutama ibu,
4.3.11. Jujur, suka mengaku setiap kesalahan sendiri dan tidak pernah melemparkannya kepada orang lain,
4.3.12. Memperlakukan pembantu seperti keluarga sendiri, tidak pernah menyakitinya agar ia betah karena ketidakbetahan membantu sangat merepotkan ibu.

TATA KRAMA BERPAKAIAN
Gunakan pakaian sesuai dengan fungsinya masing-masing. Pakaian olah raga, piyama, atau daster misalnya tidak baik digunakan untuk menerima tamu resmi di ruang tamu keluarga, Kaus oblong dan sandal termasuk pakaian santai, seyogianya tidak dipergunakan di tempat-tempat resmi, juga di dalam kampus, lebih-lebih di ruang kuliah, Pakaian hendaknya tidak terlalu ketat atau terlalu pendek di bagian bawah maupun bagian atas, Pakaian selalu rapi, bersih dan tidak kusut, Perhiasan seperlunya, tidak berlebihan, terutama di kampus, Di tengah hari yang terik sebaiknya tidak menggunakan pakaian berwarna hitam pekat atau merah menyala dan dalam cuaca yang mendung atau hujan (becek) tidak dianjurkan menggunakan pakaian berwarna putih.

TATA KRAMA BERBICARA
Berbicara dan tertawa pun sering menarik perhatian orang. Agar tidak menarik perhatian yang negatif hendaknya diperhatikan hal-hal sebagai berikut:

Suara hendaknya sekedar cukup terdengar oleh lawan bicara agar tidak mengganggu,
Berbicara tenang, tidak tergesa-gesa agar ludah tidak berkecipratan ke luar mulut,
Mulut tidak terlalu dekat pada muka lawan bicara agar uap mulut tidak tercium olehnya,
Waktu tertawa, mulut tidak dibuka terlalu lebar sehingga tampak bagian dalam mulut, demikian pula suaranya, tidak keras-keras,
Janganlah berbicara atau ketawa jika mulut penuh berisi makanan,
Pada waktu berbicara, wajah dan pandangan kita hendaknya selalu terarah lurus kepada lawan bicara. Bicara sambil berpaling ke sana ke mari dianggap tidak sopan. Demikianpula jika lawan bicara sedang berbicara,
Palingkanlah muka sejenak ke arah lain dan/atau tutuplah mulut dengan tangan atau sapu tangan jika kita tiba-tiba batuk atau bersin ketika sedang berbicara, Usahakanlah agar tidak memotong bicara, apalagi tiba-tiba menegur/menyapa atau berbicara dengan orang lain pada waktu lawan bicara masih berbicara. Kalaupun sangat terpaksa, mintalah izin/maaf terlebih dahulu kepada lawan bicara, Ingat-ingatlah agar tidak memasukkan kedua tangan ke dalam saku celana atau melipat keduanya di dada atau menggendong keduanya di belakang atau berdiri dengan sebelah kaki yang dilenturkan atau diangkat ke atas waktu berbicara/bercakap-cakap dengan orang-orang yang dihormati.

TATA KRAMA MAKAN BERSAMA DI MEJA MAKAN
Pada waktu makan bersama, lebih-lebih di meja makan, hendaknya diperhatikan hal-hal sebagai berikut:

Gunakanlah sendok garpu jika makanan basah, misalnya nasi bercampur kuah dan lain-lain,
Janganlah menumpuk makanan di atas piring makanan kita, tetapi habiskanlah makanan makanan yang telah kita ambil; penyisaan makanan dapat menyinggung tuan rumah, Tidak mengisi mulut terlalu padat sehingga menyebabkan sukar menelan atau makanan menyumbat di tenggorokan, Tidak berbicara pada waktu mulut masih penuh dengan makanan, Kunyahlah makanan demikian rupa sehingga tidak terdengar dari dalam mulut bunyi keciplak atau gigi-gigi yang beradu. Mengunyah terlalu cepat juga dapat memberikan kesan orang yang rakus, Tempatkanlah mulut di atas piring makanan agar makanan yang jatuh waktu diangkat tidak jatuh ke luar piring atau mengotori pakaian kita, Usahakanlah agar selama makan tidak bercerita tentang hal-hal yang menjijikkan sehingga membuat orang mual atau yang terlalu lucu sehingga membuat orang tertawa terpingkal-pingkal, Usahakanlah pula agar tidak batuk, bersin, atau mengeluarkan/membuang ingus. Jika sangat terpaksa, tinggalkanlah dahulu meja makan ke tempat yang cukup jauh. Juga tidak dibenarkan bersendawa, Usahakanlah agar alat-alat makan tidak berdentingan atau gemerincing, Sehabis makan tidak dibenarkan berkumur, mencuci tangan dengan air minum di atas piring makan, menggunakan tusuk gigi sebelum semua orang selesai makan, Menggunakan tusuk gigi hendaknya sambil melindungi mulut dengan tangan dan sarbet hanya digunakan untuk menyeka mulut atau melap tangan, bukan untuk menyeka ingus, Sebaiknya sebelum makan dimulai, masing-masing mengucapkan selamat makan dan mengajak makan pada orang yang tidak ikut makan. Yang terakhir ini lebih banyak bersifat basa-basi, tetapi jika tidak dilakukan, orang bisa menganggap kita tidak tahu sopan-santun.

TATA KRAMA BERJALAN
Berjalan yang sesuai dengan norma-norma sopan-santun meliputi antara lain hal-hal sebagai berikut:

Berjalan secara wajar, langkah tidak dibuat-buat seakan-akan agar tampak gagah (laki-laki) atau menarik/menggiurkan dengan lenggang-lenggok berlebihan (wanita), Usahakanlah agar tumit sepatu yang keras tidak terlalu keras memukul jalan atau lantai, lebih-lebih di tempat-tempat yang memerlukan keheningan (ruang kuliah, ruang rapat, poliklinik, dll.), Berjalan di depan/di dekat atau melewati orang-orang yang sedang duduk atau berdiri hendaknya tidak terlalu dekat, apalagi menyentuh mereka. Sebaiknya katakan ”Permisi sambil membungkuk pada saat melewati mereka.

Selasa, 27 Januari 2009

In History



Pecinta alam???

Buat saya , kamu dan mereka…………………….

Apa yang bikin orang jadi seorang pecinta alam? Apakah karena dia telah menginjakkan kakinya dititik tertinggi di atas gunung atau karena dia punya cukup uang untuk memenuhi kabutuhannya untuk melakukan olahraga alam bebas?apakah karena dia punya keanggotaan dalam suatu organisasi yang berjudul PA? apkah karena dia lulus diksar?karena dia bisa menghapal semua materi survival,bivoack dan IMPK?atau karena dia punya kenalan WANADRI atau bahkan Edmund Hillary?

Dari cukup lama saya mencari,saya punya sedikit pembuktian tentang kesimpulan yang bebunyi seperti ini:

Pecinta alam ada sifat dalam dirinya sedikit keberanian,sedikit kenekatan sedikit romantisme dan puitis ,sedikit rasa suka tantangan,sedikit kebiasaan dalam kesendirian sedikit nasionalisme,sedikit cara pandang yang “khas” dan cukup banyak kepedulian

Apakah sebenarnya yang kita bicarakan ini?apa suatu julukan,suatu gelar,klasifikasi, idealisme,organisasi,atau malah gaya hidup?berapa orang yang punya keanggotaan dalam pecinta alam yang mengetahui jawaban dari pertanyaan ini? atau bahkan ga ada yang peduli?apa yang diajarkan dalam diksar di organisasi kita ternyata semua dan ditambah sedikit materi lagi diajarkan dalam Ospek di perguruan tingi tempat saya belajar,lalu apa nilai dari pecinta alam kalau ternyata materi itu bersifat umum,kemarin saya bertemu sekumpulan anak Punk yang ternyata punya jadwal terprogram untuk melakukan pendakian,saya juga bertemu orang yang saat ngobrol , dia mengatakan bahwa dia mantan anggota pecinta alam di daerahnya apakan pecinta alam bisa pensiun / dipecat / mengundurkan diri sebagai pecinta alam? Apakah lalu dia bisa mendaftar atau menjabat jadi seorang perusak alam daripada menganggur?

Yang ada di diksar kita apakah membentuk seorang pecinta alam atau penerus estafet dewan kepemimpinan ?atau malah pendidikan calon ketua Osis?

Mana yang tujuan mana yang ekses mana yang proses? Kapan lagi saya bisa ketemu angkatan yang “gila” yang bikin saya yang dulu pengen jadi PA? yang ngobrol santai sambil gitaran di samping api unggun dan tenda? Yang punya nilai kebebasan dan kemandirian? yang ga pernah takut liat gunung,hujan,panas,dan jurang? Yang demo dan ngamuk ngamuk ga jelas kalo ada hutan yang gundul? Yang lebih peduli sama perasaan saudaranya ketimbang kesenangan pribadi?yang badannya penuh tanah nggendong carrier sambil ngobrol akrab dengan penduduk setempat habis sweeping jalur mata air ke desa?yang tergeletak ditanah mandi keringat sehabis nanam bibit pohon di lahan kritis?

Yang ada cuma si brengsek yang tidur dalam tenda WILDERNESS hangat dengan sleeping bag EIGER setelah pukul 9 malam karena dia udah ngerasa kedinginan, yang makin banyak Cuma bajingan yang rebutan tempat tidur sama temannya yang brengsek tadi , juga ada si bangsat yang buang air di samping kali karena males bikin lobang dan kemudian dia maki- maki temen-temannya dalam hati karena pembagian makanannya gak adil , jangan lupa sama si pecundang berstyle adventure dan pengecut sok PA yang lagi diluar tenda ngomongin kejelekan ketiga teman bodohnya yang lagi rebutan matras NORTH FACE buat tidur di tenda dan sebenarnya ga Cuma mereka tim saat itu masih ada 3 orang hebat di samping api unggun yang menikmati indahnya bintang sambil ngomongin pacar baru mereka dan gosip artis terbaru serta baru direleasnya game terbaru minggu kemaren tapi bagaimanapun juga mereka anak baik karena ga merokok mereka ga ngerokok karena takut ketahuan mama, sama seperti takutnya mereka untuk nyoba tempat camp yang selain mereka pake sekarang,mereka itu anak baik karena penurut dia nurut aja pada semua perintah yang dateng ke mereka dan pengertian yang di berikan orang ke mereka karena mereka percaya pada semua orang dan sifat yang baik seperti itulah yang menjadikan mereka nantinya akan menjadi orang yang hidup tenang saat tua saat hutan digundulin perusahaan asing karena pemerintah bilang itu untuk rakyat. saat permukaan tanah turun akibat air tanah dikuras dan resapan air ga ada karena katanya untuk pembangunan pemukiman demi kesejahteraan masyarakat mereka akan terus hidup tenang hingga mati karena memang pintu pikiran mereka sudah mati sejak dulu. Mati dari kebebasan berpikir. Mati dari pertanyaan karena mereka hanya bisa menjadi penurut, karena mereka anak baik Mereka mati dari pertanyaan tentang makna hidup karena terbuai rutinitas,Mati dari idealisme dan mati karena mereka hanya hidup untuk menunggu mati.

Bukankah begitu yang disebut baik?

Kalo bukan begitu lalu buat apa?

Apa tindakan mereka salah ?

Kamu jangan main-main dengan pendapatmu apa lagi jika pendapatmu membenarkan pendapat saya …….

Saya punya bukti kalo pendapat saya salah.

Salah satunya adalah bahwa saya adalah si bodoh idiot dan tukang buang waktu yang ga tahu apakah tulisan ini bakal berguna apa gak yang dari jauh punya keyakinan ga logis bahwa saya dengan jarak kurang lebih 300 km bisa mengajak mereka merenung dan mencari bersama makna hidup dan mengisi hidup sebagai perjuangan untuk kelestarian alam, nusa dan bangsa karena itu menjadi tujuan dari beberapa orang untuk mengenal alam lebih dekat dan lebih dekat lagi…..

Ada yang bilang ini-itu,banyak yang berteori, banyak yang berusaha, banyak yang terjadi tapi ga ada yang berubah di samping itu semua mana yang benar? Mana yang salah atau paling tidak mana yang mungkin bisa kita wujudkan jadi kenyataan tak peduli salah atau benar.

Untuk lebih membedakan antara style adventure,pecinta olah raga alam bebas,orang ga berpendirian dan PECINTA ALAM, coba kita renungkan apakah arti dari pecinta alam?

Buat saya, kamu dan mereka……………………………

Untuk saudara dan calon saudaraku

Kamu adalah apa yang isi kepalamu pikirkan dan apa yang kamu renungkan

Untuk POPALA yang memberiku banyak pelajaran

Untuk seniorku yang membimbingku langsung dan tak langsung kita bangun suasana seperti dulu saat kalian ada disini…






Jumat, 23 Januari 2009

Mistis Gunung Cermei In History


Misteri Gunung Ciremei

Misteri Gunung Ciremei

Tempat - tempat yang kebetulan menjadi pos tetapi mempunyai nuansa mistik teramat kuat. Uniknya, tiap - tiap nama pos mempunyai latar belakang tersendiri serta berbeda antar satu dengan lainnya. Di antaranya adalah blok kuburan kuda. Di areal ini konon terdapat kuburan kuda milik tentara jepang. Kuda tersebut , biasa dipergunakan oleh para kempetai untuk mengontrol para pekerja rodi yang menanam kopi. Dan kuburan yang terletak di sebelah barat jalur pendakian, sampai sekarang masih ada dan dikeramatkan oleh penduduk setempat.

Blok papa tere lain lagi. Konon, dahulu di sini pernah terjadi pembunuhan terhadap seorang anak yang dilakukan oleh ayah tirinya . Bermula, sang anak diajak oleh ayah tirinya untuk mendaki gunung Ceremai. Setibanya di tempai ini , sang ayah langsung menikam anaknya hingga tewas.

Sedangkan blok batu lingga merupakan tempat yang sangat disakralkan oleh penduduk setempat. Untuk itu, guna menghindari hal hal yang tak diinginkan maka para pendaki pun dilarang untuk menduduki sebuah batu besar atau berbuat yang tak senonoh di tempat ini. Konon, batu ini pernah dijadikan tempat berkotbah wali songo kepada para pengikutnya . Di dekat batu lingga terdapat sebuah in memoriam pendaki. Menurut kisah pendaki itu tewas karena sesuatu yang aneh di batulingga. Tepatnya, pada tahun 1999 dan dari ketiga pendaki, hanya seorang yang selamat. Sedangkan dua lainnya tewas dengan mengeluarkan lendir dari mulutnya. Menurut kepercayaan, blok batu lingga ini di jaga oleh dua makluk halus bernama aki dan nini serentet buntet.

Blok sangga buana, yang arti harfiahnya adalah penyangga bumi. Areal ini berfungsi untuk menahan aliran lahar bila gunung ceremai meletus. Maksudnya agar lahar tidak mengarah ke linggarjati, tetapi ketempat lain.

Dan akhirnya adalah blok pengsungan atau pengasinan tempatnya amat terbuka. Disini terdapat ladang yang tak pernah layu , edelweiss. Dari tempat ini kita dapat memandang lepas keindahan kota Cirebon serta pemandangan laut Jawa. Bukan hanya itu, disini juga kita bisa puas memandang keindahan matahari terbit . Jarang orang mengetahui jika tempati ini sejajar dengan puncak gunung Slamet yang ada di jawa tengah. Menurut sejarah, pada masa pendudukan Jepang, pengasinan merupakan tempat pembuangan tawanan perang. Mungkin karena itu pada malam malam tertentu, sering terdengar suara jeritan atau derap langkah kaki para serdadu jepang. Sudah barang tentu, suara itu datang dari alam halus.

Selasa, 13 Januari 2009

Minggu, 11 Januari 2009